Saat berkunjung ke Yogyakarta jangan lewatkan untuk mengunjungi obyek-obyek wisata terkenal di kota itu . Mulai dari keraton,malioboro, taman sari, kebun binatang, pantai, kaliurang, dan masih banyak obyek wisata lain. Kota yang kental bengan nilai seni dan budayanya ini menawarkan beragam obyek wisata yang pastinya tidak akan mengecewakan wisatawan yang berkunjung.
Jika bosan menikmati wisata di Kota Gudeg ini pada siang hari, tak ada salahnya untuk merasakan sensasi berwisata pada malam hari. Wisata pada malam hari bisa lebih menyenangkan karena kita tidak perlu mengeluh dengan panasnya terik matahari yang menyengat kulit. Selain itu kerlap-kerlip lampu kota juga menjadi panorama menarik sendiri pada malam hari.
Banyak tempat di penjuru Kota Yogyakarta yang menjadi titik bagi para pelancong untuk menikmati malam. Mulai dari sekedar nongkrong dengan teman, jalan-jalan, berbelanja, hingga menikmati kuliner –kuliner khas kota ini bersama keluarga tercinta.
Datanglah ke alun-alun kidul Yogyakarta. Tempat yang biasanya disebut Alkid ini memang selalu ramai pada malam hari. Menjelang maghrib, para wisatawan akan menjumpai deretan sepeda-sepeda yang dihiasi lampu berwarna-warni di sepanjang Alkid. Bentuk sepedanya pun unik. Ada yang berkayuh dua, ada yang berkayuh tiga, dan ada pula yang berbentuk mobil sehingga bisa dikendarai sekeluarga.
Sepeda-sepeda tersebut disewakan untuk para pengunjung. Harga sewanya mulai Rp10.000 sampai Rp25.000 tergantung dari kapasitasnya. Menurut salah satu pemilik sepeda hias yang juga menjabat sebagai koordinator lapangan, R.M. Yanu Rajasa mengatakan bahwa ide penyewaan sepeda ini dimulai sekitar setahun yang lalu. “ Tadinya di Alkid ini hanya ada becak dan bendi sehingga wisatawan kurang tertarik,” tutur Yanu. Ia menambahkan konon alun-alun kidul terkenal negatif karena digunakan sebagai tempat berkumpulnya para wanita tuna susila. Wisatawan menjadi enggan untuk datang ke sini.
Kehadiran sepeda-sepeda hias dan pengelolaan yang baik di saat ini menyebabkan alun-alun kidul terangkat dari pencitraan negatif yang ada sebelumnya. Wisatawan kini mulai tertarik untuk datang ke Alkid. Para pemilik sepeda pun berlomba-lomba untuk menciptakan hiasan lampu yang sekreatif mungkin di sepedanya agar semakin menarik wisatawan. Menurut data yang berhasil di peroleh, ada ratusan sepeda yang disewakan di Alkid ini.
Yanu mengaku omset yang didapat bisa sampai Rp 300.000,00 untuk keadaan paling sepi. Menurutnya, posisi tempat penyewaan juga menentukan pemasukan. “ Daerah yang biasanya ramai itu biasanya sebelah barat dan utara karena sering dilalui kendaraan yang masuk. Kalau timur dan selatan cenderung sepi,” jelas Yanu.
Keberadaan sepeda-sepeda unik ini ternyata juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Selain karena pengelola mulai dari sepeda hingga perparkiran oleh masyarakat sekitar Alkid, ternyata mereka juga memanfaatkan situasi dengan berjualan aneka makanan dan cemilan. Maka, selain wisatawan bisa bersepeda keliling Alkid, mereka juga bisa memanjakan lidah dengan menyantap aneka kuliner di warung lesehan yang ada. Mulai dari ronde, nasi kucing khas angkringan, aneka tempura, hingga makanan berat seperti ayam goreng dan gudeg.
Di samping itu wisatawan juga bisa mencoba melakukan ritual yang tidak bisa dijumpai di tempat lain. Wisatawan ditantang untuk berjalan melewati dua pohon beringin yang terletak di tengah alun-alun dengan mata tertutup. Konon orang yang bisa melewatinya lurus di tengah maka apa yang menjadi keinginannya bisa terkabul. Namun, tidak semua orang bisa melewatinya. “ Tadi saya sudah percaya diri bisa melewati pohon beringin ini, tapi saat mata dibuka ternyata melenceng jauh,” tutur seorang pengunjung Nadia. Untuk mencoba tantangan ini pengunjung tidak dikenakan biaya sepeser pun.
0 komentar:
Posting Komentar